( review ) Persiapan pernikahan kami

Mungkin ini sama seperti review dan catatan lainnya, hanya saja ini versi kami, tentang bagaimana kami melakukan dan mempersiapkan pernikahan kami di 1 oktober 2016 lalu.
Keluarga kami bertemu untuk menetapkan tanggal pernikahan pada Awal Agustus 2016. Tepat seminggu sebelumnya keluarga kita telah bertemu dirumah mempelai wanita, ini untuk diskusi awal agar nanti pada proses  lamaran lebih ringkas dan singkat pembahasannya. Pada diskusi awal ini keluarga kami saling bertemu. Ini pertemuan kami kedua, yang sebelumnya keluargaku ke rumah keluarga mempelai pria, untuk perkenalan awal keluarga, tentang penjelasan keluarga kami dan asal usul keluarga kami, datang pertama dengan buah tangan seadanya. Beginilah adat yang berlaku dinegeri kami.

Diawal petemuan resmi sebelum lamaran, keluarga bertemu untuk dikusikan estimasi tanggal dan hal lainnya, namun masih secara garis besar. Paralel kami berdua telah rencanakan dan kami arahkan keluarga kami untuk jalannya diskusi, aku ke orang tua ku dan suamiku kekeluarganya. Kami saling beri pengertian dan alasan kami dalam memilih, syukurnya mereka setuju dengan arah yang telah kami diskusikan. Diskusi awal didatangi keluarga besar suamiku beserta mamak dan amainya, keluarga ku dengan mamak dan adik mamaku juga. Kami menanti dengan beberapa persiapan ringan, dengan kue ringan dan beberapan kudapan ringan sembari berdiskusi. Aku paham sekali pasti bakal canggung dalam berdiskusi ini, karena keluarga yang baru saling kenal. Itulah mengapa kami telah diskusikan awalnya dan kami arahkan diskusinya. Ini yang kami lakukan.Saat acara memang kami tidak dibolehkan ikut bicara, makanya kami diskusikan dihari sebelumnya dengan keluarga.  Acara berjalan lancar. Hasil diskusi sementara pesta pada kisaran Oktober/ November 2016 mengingat ada sepupuku yang akan pesta juga di tengah Okt 2016 dan kami yang sama- sama closing di akhir bulan dan sibuk diawal bulan .
Pada minggu berikutnya, sampailah pada hari lamaran, keluarga besarkan siapkan hantaran normal, seperi singgang ayam, pisang, roti, bolu dan seorang yang bisa menjawab pantun saat sampai dirumah suamiku. Syukurkan keluargaku persiapkan ini dengan baik, karna memang hal ini tidak biasa di kampungku. Oya untuk hantaran, aku siapkan jeli dan cake pisang buatanku, namun sayang, jellinya gagal karna kurang beku dan aku sudah pindahkan tempatnya, hasilnya semua berantakan, hancur, namun papa bilang jellinya enak. Sebelum lamaran, aku wanti- wanti agar pesta kami di Okt awal, entahlah, aku kira jika di undurpun waktu tidak akan cukup. Jadi menurutku cukup persiapan itu di dua bulan.Pulang dari sana, dan syukurlah pesta kami di Okt dengan beberapa pilihan lokasi dan beberapa pilihan lainnya. Seperti semula, kami telah arahkan diskusinya seperti pesta disatukan dan tipe pesta yang akan diselenggarakan, harapan kami pesta yang sederhana dan bisa siap dalam satu hari.

Dan tanggal pun telah ditetapkan, puji syukur kepada Allah SWT. Hal krusial yang harus ditetapkan adalah lokasi pesta dan diskusilah keluargaku. Sampai pada titik kita menggunakan Wedding Orginizer saja. Aku juga sudah bayangkan biayanya, akan lebih baik dengan budget terbatas dengan diselengarakan keluarga sebagai panitia. Mulai diskusi WO pertama ke satampang baniah pimpinan buk cun. Tanteku ternyata berteman baik dengan beliau dan papaku berteman baik dengan suami beliau, mama berteman baik dengan anaknya karna pernah satu kekolah sama amel waktu tk di planet kids dulu. Amel di nol besar cucu beliau di nol kecil. Sampailah disana aku lihat banyak foto- foto acara yang mereka selenggarakan. Ada foto teman ku juga yang dijadikan contoh albub disana. Sampai pada hitungan tamu dan angka yang ditemukan dengan pilihan gedung. Angka yang diluar budget kami. Memang minimnya pengalaman keluarga ku menyeleggarakan acara seperti ini menjadi pertimbangan jika tanpa WO ditambahn dengan pesta gabung dan hari persiapan terbatas. Kami rembukkan lagi dirumah dan mengingat jumlah tamu, kami putuskan dengan pesta diselenggaran di UPI CC dengan WO satampang baniah dari acara nikah, babako, hingga resepsi.
Hal lain diluar WO adalah undangan dan sovenir. Untuk semua yang diselenggarakan WO :
1.       Hantaran pada saat menjemput marapulai saat nikah
2.       Mobil polisi wiu wiuu
3.       Tenda dirumah
4.       Rapat acara dengan keluarga
5.       Rias kamar pengantin
6.       Plasmana dirumah
7.       Catering nikah
8.       Catering babako dan bakan bajamba babako
9.       Penari
10.   MC acara
11.   Pembaca al quran, penceramah
12.   Fotografer
13.   Dekor foto buts dirumah
14.   Acara di gedung
15.   Musik
16.   Dekorasi gedung
17.   Baju pengantin
18.   Make up
19.   Pagar ayu
20.   Dan lainnya.
foto 1 Buk Cun dan Kak Maria, pimpinan WO satampang baniah saat MC pernikahan di masjid darussakinah.
foto 2 mobil agar si uda datang tepat waktu di acara nikah
foto 3 mobil penjemput pengantin pria

foto 4 hantaran penjemput marapulai
foto 5 keluarga menjemput marapulai
foto 6 tim penari dan alat musik saat menyambuik marapulai
foto 7 sah dan kami menjadi husband and wife

foto 8 jalan pertama yang paling lega
foto 9 undangan kami by lado kutu

foto 10 foto but dirumah
foto 11 babako
foto 12 penari yang menanti
foto 13 babako, mencukur rambut
foto 14 uda, adik, uni
foto 15 Mpox lina and her magical hands
foto 16 tari pasambahan
foto 17 acara pesta

Kebayangkan semua dibantu WO buk cun dan kak maria. Untuk baju keluarga juga dibantu beliau untuk pilihkan bahan dan warna. Undangan kami 1400an undangan. Dan you know, buk cun tidak menambahkan WO fee di acara kami.
Undangan pernikahan kami menggunakan lado kutu, percetakan yang bagus dan rapi hampir disemua undangan. Kami puas dengan hasil dan ketepatan waktu penyerahan hasil. Harga untuk undangan kami juga terjangkau di Rp. 4800. Hihi.
Untuk sovenir kami beli dari jakarta dengan pengiriman yang cepat denga jumlah yang cukup banyak, sayang pas acaara 3 kardus besar ketinggalan.
Acara berjalan lancar hingga akhir, kami sangat bersyukur kepada Allah SWT, keluarga dan WO satampang baniah. Doakan keluarga kami menjadi keluarga sakinnah mawaddah warahmah.




Komentar