tentang konsisten.
Dalam islam kita mengenal istilah istiqomah.Istiqomah adalah sebuah komitmen dalam menjalankan satu program untuk menuju satu tujuan. Istiqomah itu mengandung: 1) konsisten, sehingga secara terus menerus apa yang dianggap baik itu dijalankan, 2) tahan uji kepada godaan-godaan yang mungkin menjadi penghambat, menjadi halangan kita sampai pada tujuan yang cita-citakan (kutipan dari sini). Kalau kita lihat lagi, rasulullah menganjurkan untuk beramal yang serkelanjutan walau sedikit, ya, masih dengan poin konsisten.
Kalau dilihat di beberapa temuan di kerjaan, beberapa ada yang mengenai poin konsisten ini. yang enggak rutin ini, yang enggak rutin itu, yang dikosongin ini, yang kadang dikerjakan kadang enggak. Ya, begitu. Susah juga bercerita tentang yang nulis pun tak konsisten. Namanya manusia sist, awak sedang belajar lah, jadi orang baik, sedikit sedikit awak berusaha lah. Walau pikiran awak sudah curiga dan buruk sangka, awak masih senyumlah. Harapan awak, dengan senyumnya awak, pikiran awak ikutan baik, sangka awak keorang juga baik, Boleh lah awak berharap sist. Doa awak di sikap awak, semoga pikiran dan sangka awak jadi baik ke orang. Awak tak sempurna.
Ini awak lagi nulis petir kilat diluar sahut menyahut. Ini awak denger lagu biar tak sepi lah. Sepi bawa hati awak sedih. Orang kadang bersikap binatang, tak pikir lah perasaan awak, walau awak tak marah, di injak injak awak. Tak apalah, awak juga manusia, mereka manusia, awak iklas ya Allah, tak adalah yang abadi. Buruk tingkah awak, masuk neraka, Rugi dua kali awak. Didunia muka jadi buruk di akhiran di lambut api neraka. Lapangkan hati sist, doaan awak bisa bersikap dan prasangka baik.
Entah apa hubungan tulisan ini dari awal sampai akhir. Awak hanya tak ingin kalau awak pergi, tak ada kenangan yang tinggal. Kenangan itu menurut awak abadi, ya, awak hidup dengan kenangan dan harapan.
Dalam islam kita mengenal istilah istiqomah.Istiqomah adalah sebuah komitmen dalam menjalankan satu program untuk menuju satu tujuan. Istiqomah itu mengandung: 1) konsisten, sehingga secara terus menerus apa yang dianggap baik itu dijalankan, 2) tahan uji kepada godaan-godaan yang mungkin menjadi penghambat, menjadi halangan kita sampai pada tujuan yang cita-citakan (kutipan dari sini). Kalau kita lihat lagi, rasulullah menganjurkan untuk beramal yang serkelanjutan walau sedikit, ya, masih dengan poin konsisten.
Kalau dilihat di beberapa temuan di kerjaan, beberapa ada yang mengenai poin konsisten ini. yang enggak rutin ini, yang enggak rutin itu, yang dikosongin ini, yang kadang dikerjakan kadang enggak. Ya, begitu. Susah juga bercerita tentang yang nulis pun tak konsisten. Namanya manusia sist, awak sedang belajar lah, jadi orang baik, sedikit sedikit awak berusaha lah. Walau pikiran awak sudah curiga dan buruk sangka, awak masih senyumlah. Harapan awak, dengan senyumnya awak, pikiran awak ikutan baik, sangka awak keorang juga baik, Boleh lah awak berharap sist. Doa awak di sikap awak, semoga pikiran dan sangka awak jadi baik ke orang. Awak tak sempurna.
Ini awak lagi nulis petir kilat diluar sahut menyahut. Ini awak denger lagu biar tak sepi lah. Sepi bawa hati awak sedih. Orang kadang bersikap binatang, tak pikir lah perasaan awak, walau awak tak marah, di injak injak awak. Tak apalah, awak juga manusia, mereka manusia, awak iklas ya Allah, tak adalah yang abadi. Buruk tingkah awak, masuk neraka, Rugi dua kali awak. Didunia muka jadi buruk di akhiran di lambut api neraka. Lapangkan hati sist, doaan awak bisa bersikap dan prasangka baik.
Entah apa hubungan tulisan ini dari awal sampai akhir. Awak hanya tak ingin kalau awak pergi, tak ada kenangan yang tinggal. Kenangan itu menurut awak abadi, ya, awak hidup dengan kenangan dan harapan.
Komentar