Suatu hari yang cerah dan sampai pada sore yang cerah, aku
mampir ke office camp, temanin mba zik nyari gff cardnya yang belum nyampe. Aku
yang udah pasrah sama paket ebay ku, Cuma iseng liat- liat, eh ada 3 paket
untuk ku, yup, 3 :D Ada 1 dari ebay jam tangan dari hongkong, eh beneran dari
hongkong, adasepatu mata lucu dan sepaket baju celana dan tas dari online shop
lain. Hah, kadang lebih enak pulang kampung dari pada belanja beginian, ada
sense yang hilang, kayak nawar, cobain baju atau liat keramaian orang lalu
lalang di pasar, mall atau plaza. Yang enggak di dapat kalau belanja di pasar
adalah penawaran kartu kredit dan kualitas yang beneran dari brand nya.kalau di
pasar atau yang lain kita bisa harga branded, kualitasnya enggak. Pernah kejadian,
dengan brand terkenal tapi huruf nya diganti kayak v jadi f kayak yang lain-lain
dihilangin. Jadi tetap harus hati- hati pilih barang. (nyambi nulis gini,
bosjunior, haah seperti emang takdir orang usil diusilin -__-)
Nah, ceritanya begini, aku yang beli jam dari ebay, beli jam
yang mirip jam ku yang hitam, yang dibeliin papa waktu awal masuk kampus,
sayangnya jam itu ketinggalan di kampung, dan dipake sama adik sepupu aku,
terakir pulang aku Cuma mastiin jamnya baik dan di rawat dengan baik dan aku kasi
note ke adikku untuk jamnya dirawat dan mungkin suatu waktu aku mau pakai lagi
karna itu jam yang di kasi, bukan beli sendiri. Jam ebay datang, ternyata
dengan merk MK alias Michael Kors, aku yang bego (ledekan bos junior lagi waktu
aku denger headset dan si babe juga pelanin suara jadi fix disana aku keliatan
bego pake banget) spelling dengan mishel bukan maikel, begokan, yang stelah
cari di gugle terjemahan, spellingnya maikel. Pantes teman ku yang tanya jam
tangan ku apa, langsung bingung waktu aku kasih nama dan 2 meniit kelar
ngobrol, baru nyeletuk, dia juga punya, hahaha, foolish me!
Kejadian kedua waktu sholat di musola M1 kantor ku, yang
gabung dengan beberapa divisi. Aku datang dan ada temanku yang udah kelar dan
langsung tanya,
‘merk parfummu burbery body ya?’
Ya,kenapa kak?
‘itu parfum yang ku beli, dengan gaji pertama, itu pun
sampai sekarang aku pakenya dikit-
dikit’
“diam dan senyum” (ini
pelajaran yang kudapat dari film persuade of happiness, tak perlu orang tau
keadaan sebenarnya, jika itu bisa mengurangi nilai kita dari asumsi mereka
sendiri)
Ada lagi kejadian obat dokter. Aku yang udah kepalang pasrah
sama jerawat. Pergi ke dokter disini berdasar rekomendasi mba nop. Aku kesana
dan dapat resep dan di ambil di apoteknya. U know, untuk perawatan enggak bisa
di claim ke kantor, jadinya aku bayar sendiri. Rp. 370.000, damn you! Itu salep
udah habis. Aku balik ke cosmetic awal, ya enggak ngefek sih, eh maksudnya
resep dokternya enggak jadi ketergantungan. Nah pas entah kenapa, mba ipon nyamperin
ke kamar, kasi liat, dya pake obat apa untuk jerawatnya yang saran dokter
kulitnya. Aku cari ke apotek ada, dan you know, waktu di pake, bau dan tekstur
sama dengan yang di kasi dokter yang disini, oke fine, kesimpulannya, aku bayar
370.000 untuk 3 obat yang 1 25.000 ribu, yang salep 20.000, aku curiga yang
salep siang harganya 25.000, jadilah si dokter dapet “uang jasa” 300.000, oh
sh*t! Point aku disini, ada pandangan ku yang salah, kalau mahal bagus, atau
kalau dari dokter bagus, tolong di perbaikilah nov ini pandangan nov.
Summary ku begini, orang- orang menilai berdasarkan apa yang
mereka liat, mereka cuma melihat sesaat dan tidak tau banyak tentang cerita
awal dan keseluruhannya dan sayangnya mereka langsung mengambil kesimpulan.
Kalau aku berpendapat, jangan kurangi nilai yang mereka berikan dengan
perkataan yang kita buat sendiri untuk menjatuhkan diri sendiri. Bangunlah
image dan persangkaan baik pada orang lain karna bisa jadi malaikat mengabulkan
persangkaan baik mereka terhadap kita,
Itu kali ya. Kerja selamat, kerja ikhlas karena mengeluh
terlalu mainstream J
Komentar